Apa itu Jantung Koroner

BAGIKAN :

Pengertian 

Jantung Koroner adalah suatu kondisi yang mempengaruhi  pembuluh  darah  saat  darah dibawa  menuju  jantung,  penyebabnya  yaitu penumpukan   plak   dalam   dinding   arteri, sehingga  arteri menjadi  lebih  sempit  dan akibatnya    aliran    darah    menjadi    lambat (Ottawa Heart,2021).

Hal ini dapat menimbulkan gangguan fungsional bagi penderita sehingga  mempengaruhi fungsi fisik. Kualitas hidup dapat ditingkatkan dengan melaksanakan  perawatan diri yang optimal. Perawatan diri adalah proses menjaga kesehatan   melalui praktik yang mempromosikan kesehatan, mengelola penyakit  dan  gejala (Riegel  et al.2012). Namun masih banyak pesien  penyakit jantung  koroner  yang tidak  melaksanankan perawatan diri yang adekuat. Dalam penelitian Syaibatul  et  al.  (2019) ditemukan sebanyak   60,4%  pasien   penyakit   jantung koroner tidak patuh melakukan kontrol. Hasil studi yang dil akukan Saparina (2019) didapatkan sebanyak  54,4%  penderita  PJK memiliki  pola  makan  tidak  baik,  sebanyak 50% menderita obesitas dan 44,1% memiliki tekanan  darah  tinggi.

Penyebab

Penyebab jantung koroner adalah adanya penumpukan lemak secara berlebihan dilapisan dinding pembuluh koroner. Biasanya, ini di pengaruhi oleh pola makan yang kurang sehat dan kecanduan merokok.

Adapun sejumlah faktor lain yang meningkatkan risiko penyakit jantung koroner adalah sebagai berikut:

  1. Kadar Kolesterol Tinggi
  2. Tekanan Darah Tinggi/Hipertensi.
  3. Trombosis.
  4. Kegemukan.
  5. Diabetes mellitus.
  6. Penuaan.
  7. Keturunan.

Epidemiologi 

Menurut Badan Kesehatan Dunia WHO, kematian akibat Penyakit Tidak Menular (PTM) diperkirakan akan terus meningkat di seluruh dunia, peningkatan terbesar akan terjadi di negara-negara menengah dan miskin. Lebih dari dua pertiga (70%) dari populasi

Data Riskesdas menunjukkan prevalensi penyakit Kardiovaskular seperti hipertensi meningkat dari 25,8% (2013) menjadi 34,1% (2018), stroke 12,1 per mil (2013) menjadi 10,9 per mil (2018), penyakit jantung koroner tetap 1,5% (2013-2018), penyakit gagal ginjal kronis, dari 0,2% (2013) menjadi 0,38% (2018).

Data Riskesdas 2018 juga melaporkan bahwa Prevalensi Penyakit Jantung berdasarkan diagnosis dokter di Indonesia mencapai 1,5%, dengan prevalensi tertinggi terdapat di Provinsi Kalimantan Utara 2,2%, DIY 2%, Gorontalo 2%.

Selain ketiga provinsi tersebut, terdapat pula 8 provinsi lainnya dengan prevalensi yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan prevalensi nasional. Delapan provinsi tersebut adalah, Aceh (1,6%), Sumatera Barat (1,6%), DKI Jakarta (1,9%), Jawa Barat (1,6%), Jawa Tengah (1,6%), Kalimantan Timur (1,9%), Sulawesi Utara (1,8%) dan Sulawesi Tengah (1,9%).

 

Bisa Terjadinya PJK …

Ciri khas patofisiologi penyakit jantung koroner adalah terjadinya aterosklerosis. Aterosklerosis merupakan penyakit dimana terjadi pembentukan plak di dalam lapisan dinding pembulu nadi yang dapat membesar hingga menyebabkan berkurangnya aliran darah. Plak yang membesar inilah yang menyebabkan tidak sampainya aliran darah yang cukup pada jaringan lapisan otot-otot jantung.

Selain itu, penyakit jantung koroner dapat berkembang yang akan menimbulkan kondisi penurunan suplai aliran yang secara mendadak akibat rupturnya plak ini. Kondisi ini paling sering disebabkan oleh ruptur plak atau pembentukan gumpalan di pembulu nadi jantung.

Gejalanya mungkin termasuk tekanan dada seperti serangan jantung, tekanan dada saat beristirahat atau melakukan aktivitas ringan, atau jantung berhenti mendadak. Kondisi ini dapat diobati jika cepat didiagnosis. Penanganan dapat berupa penggunaan obat-obatan, seperti pengencer darah, pemecah gumpalan, atau beta blocker. Operasi mungkin diperlukan.

 

Shahjehan RD, Bhutta BS. Coronary Artery Disease. StatPearls [Internet]. Published online 2021. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK 564304/

Gejala Penyakit Jantung Koroner

Lalu, apa saja ciri-ciri dan gejala penyakit jantung koroner? Berikut ini diantaranya:

  • Nyeri dada sebelah kiri
  • Sesak nafas
  • Irama jantung tak beraturan
  • Keringat dingin
  • Mual dan muntah

Sobat Solmed,  juga mungkin mengalami lebih banyak gejala ketika aliran darah mulai  terbatas. Jika penyumbatan memotong aliran darah sepenuhnya atau hampir seluruhnya, otot jantung akan mulai mati jika tidak dipulihkan. Kondisi inilah yang merupakan serangan jantung.

https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK564304/

 

Tatalaksana penyakit jantung koroner 

Kepada pasien yang menderita PJK maupun keluarga, perlu diterangkan tentang perjalanan penyakit, pilihan obat yang tersedia. Pasien perlu diyakinkan bahwa kebanyakan kasus angina dapat mengalami perbaikan dengan pengobatan dan modifikasi gaya hidup sehingga kualitas hidup lebih baik. Kelainan penyerta seperti hipertensi, diabetes, dislipidemia, dll. perlu ditangani secara baik (lihat selanjutnya pada bab pencegahan).

Tatalaksana yang bisa di lakukan meliputi :

  • Rekam Jantung
  • Profil Lipid
  • Gula Darah Puasa
  • Ureum
  • Kreatinin & eGFR
  • PF Dokter

https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/coronary-artery-disease/diagnosis-treatment/drc-20350619

 

Pencegahan 

Berbagai faktor risiko dapat dikendalikan dengan melakukan tindakan pencegahan pada tiap-tiap individu. Terdapat berbagai hambatan yang dapat memengaruhi keberhasilan dalam melakukan pengendalian faktor risiko pada penderita PJK. Terdapat berbagai upaya pencegahan yang dapat dilakukan untuk mengurangi faktor risiko antara lain :

  • Melakukan pola makan sehat dengan gizi seimbang yang kaya serat dan karbohidrat kompleks, serta rendah kolesterol
  • Menghindari atau membatasi konsumsi minuman beralkohol
  • Berolahraga selama 30 menit per hari, setidaknya 5 hari dalam seminggu
  • Berhenti merokok
  • Menjaga berat badan dalam rentang ideal
  • Mengelola stress dengan baik, misalnya dengan relaksasi (mengendurkan otot-otot yang tegang) atau meditasi
  • Beristirahat dan tidur yang cukup